Umat Hindu yang berada di Kota Medan menggelar sebuah ritual pensucian tempat ibadah yang diberi nama Maha Kumbaabisegam. Kegiatan ritual ini dilaksanakan di Kuil Shri Hanuman Kuil Jalan Teratai Ujung, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Minggu (23/6/2019).
Turut hadir Kapolrestabes Medan Kombes Pol. Dadang Hartanto yang diwakili Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing, SIK,SH, Kakan Depag Kotamadya Medan, Ketua PHDI Provinsi Sumut S. Siwaji Raja, ST yang diwakili Bapak S. Alexander SE, Ketua PHDI Kota Medan, Surya, Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Bapak Antoni Kuil Sembiring, S.Ag., M.Si, Kabag Agama Kota Medan Bapak Adlan, SP MM, Ketua Kuil Sinesami, Kepling Lk V, Kanit Binmas Polsek Medan Baru Iptu Kasir Nasution, Bhabin kel sarirejo Aiptu Fajar, tokoh agama, tokoh masyarakat Sagadewan dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Kapolrestabes Medan yang diwakili Kapolsek Medan Baru kompol Martuasah Tobing menyampaikan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam agama dan suku.
“Selain mengucapkan atas terlaksananya acara ritual Maha Kumbaabisegam (pemandian suci), saya juga berpesan agar acara seperti ini harus terus dijaga dan dirawat. Semoga umat Hindu dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan berbaur dengan masyarakat lain dengan harmonis dan saling membantu dan bertoleransi satu dengan yang lain,” ujarnya.
Sementara, Ketua PHDI Kota Medan, Surya mengucapkan terima kasih atas dukungannya secara penuh ritual-ritual keagamaan yang membangun dan membesarkan ajaran-ajaran Hindu.
“Khususnya rumah Ibadah. Upacara sakral Ini sangat patut dilestarikan agar masyarakat Hindu paham akan adat dan budaya,” jelas Surya.
Untuk diketahui Kumbhabhishekham juga dikenal sebagai Samprokshanam yang berarti ritual kuil Hindu yang diyakini untuk menghomogenisasi, mensinergikan, dan menyatukan kekuatan mistik dewa. Kumbha berarti kepala dan menunjukkan Shikhara atau Mahkota Kuil (biasanya di Gopuram) dan Abhisekham atau Prokshanam adalah ritual mandi.
Secara luas Kumbhabhishekham dirayakan sebagai sebuah festival di India Selatan. Pada hari yang ditentukan dan pada waktu yang menguntungkan. Kumbha dimandikan dengan air suci yang dituduhkan dan disucikan dalam panci pengorbanan dan dengan proses mistik, kekuatan prana ini meneteskan kawat perak dan memasuki dewa yang dipasang di dalam sanctum sanctorum Candi.
Dewa itu, yang sampai saat itu hanya berupa patung batu granit, diyakini berubah menjadi representasi hidup yang bersemangat dan jelas dari deva dengan kebahagiaan dan keanggunan yang memberikan berkat ilahi pada semua umat.
Source: www.harianmetro.id