Ada sekitar 200 lebih umat Hindu berpartisipasi dalam pawai ogoh-ogoh yang dilaksanakan Panitia Nasional Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Minggu 3 Maret 2019. Mereka kumpul di bundaran Patung Arjuna Wiwaha sejak pukul 06.00 WIB. Pawai ogoh-ogoh dilangsungkan bertepatan dengan car free day.
“Arakan ogoh-ogoh ini adalah salah satu rangkaian dari acara menyambut hari raya Nyepi. Kami mengarak ogoh-ogoh, karena ingin menampilkan budaya khas Bali di ibukota Jakarta,” ujar Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941 Ir. Samudra Gina Antara, Minggu (3/3) seperti dikuti dari NusaBali.
Ogoh-ogoh merupakan buatan banjar Jakarta Pusat. Selain mengarak ogoh-ogoh, mereka menyertakan barong rangda pula. Plus iringan bleganjur dari banjar Jakarta Timur. Berhubung arak-arakan berlangsung pada Minggu pagi, mereka menggunakan kesempatan itu untuk jalan sehat pula.
Mereka mengenakan kaos, penutup kepala khas Pulau Dewata, udeng. Saat arak-arakan hujan turun deras. Namun tak menyurutkan rombongan untuk tetap mengarak ogoh-ogoh. Di pimpin langsung oleh Wayan Gigin, rombongan berjalan dari Patung Arjuna Wiwaha ke arah bundaran Hotel Indonesia (HI). Kemudian balik lagi ke lokasi titik kumpul. Aksi mereka menarik perhatian para peserta car free day.
“Sementara kami tetap jalan, meski hujan mengguyur deras. Peserta car free day yang menepi, sangat antusias menyaksikan kami,” jelas Wayan Gigin sapaan akrabnya. Moment car free day bagi Wayan Gigin sangat tepat untuk menampilkan arak-arakan ogoh-ogoh agar masyarakat mengetahui dalam waktu dekat umat Hindu merayakan hari raya Nyepi.
Usai arak-arakan ogoh-ogoh, Panitia Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi akan melakukan upacara Tawur Agung Kesanga di Jogjakarta pada 6 Maret. Berdasarkan rencana Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin akan datang.
Source: NusaBali.com