Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa membuka kegiatan penanaman 1500 pohon mangrove yang diselenggarakan Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947, bertempat di Kawasan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Tangerangan, Minggu (23/02/2025).
Kegiatan penanaman 1500 pohon mangrove merupakan salah satu dari rangkaian peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947. Sebelumnya panitia Dharma Shanti Nasional Nyepi telah mengadakan Seminar Nasional di Pura Rawamangun, Sabtu (22/02/2025).
Hadir dalam pembukaan itu Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Ratu Isyana Bagoes Oka, Direktur Pemulihan Ekosistem dan Bina Areal Preservasi Kementerian Kehutanan, Jefri Susyafrianto, dan Ketua Umum PHDI Mayjend (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Turut hadir juga, Ketua Panitia Dharma Shanti Nyepi Gede Narayana, Ketua Umum PP KMHDI Wayan Darmawan, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Ny. Wikanti Yogi.
Dalam sambutanya, Ni Luh Puspa mengungkapkan apresiasi kepada Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 lantaran telah menggalang kegiatan penanaman pohon mangrove.
Luh Puspa mengatakan merawat ekosistem mangrove sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Ia mengatakan saat ini objek wisata mangrove telah populer dan menjadi destinasi favorit masyarakat.
Untuk itu, Luh Puspa mengajak semua pihak untuk mulai melakukan gerakan menanam mangrove. Luh Puspa mengatakan penanaman mangrove tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat sekitar, tapi juga bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat melalui pariwisata.
“Saya sangat senang dan mengapresiasi kegiatan ini. Penanaman mangrove ini sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan yang tengah dikembangkan di Kementrian Pariwsata,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum PHDI Pusat Mayjend (Purn) Wisnu Bawa Tenaya mengatakan penanaman pohon mangrove adalah wujud konkret menjaga alam dan lingkungan. Terlebih, umat Hindu memiliki nilai filosofis palemahan dalam Tri Hita Karana yaitu upaya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.
“Melalui penanaman pohon Mangrove ini kita berharap lingkungan dan alam dapat terus terjaga. Terlebih kita umat Hindu sangat membutuhkan alam dan lingkungan. Ketika kita bersembahyang kita butuh daun, bunga, dan buah. Untuk itu sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga alam,” terangnya.