Dharma Santi Nasional 2022: Hari Raya Nyepi Momen Penting Introspeksi Diri

Dharma Santi Nasional 2022: Hari Raya Nyepi Momen Penting Introspeksi Diri

Atas nama Pemerintah dan pribadi, Presiden Joko Widodo menyampaikan selamat Hari Suci Nyepi dan Tahun Baru Saka 1944 kepada seluruh umat Hindu di seluruh pelosok Indonesia. Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada umat Hindu yang telah berusaha bekerja keras untuk membantu penanganan Covid-19. Peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di masa pandemi Covid-19 merupakan momen sangat istimewa bagi umat Hindu untuk memperkuat sraddha bhakti, keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa, mengingatkan kepada kita betapa pentingnya menjaga keseimbangan alam lingkungan. Momen Hari Suci Nyepi adalah kesempatan untuk mengasah jiwa dan membangun solidaritas dan keharmonisan dengan sesama, peluang untuk melakukan introspeksi diri, memperbaiki yang kurang dan memperkuat yang lemah sehingga terujud kehidupan yang harmonis, damai dan bahagia. Demikian ditegaskan Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dalam sambutannya secara virtual pada acara Dharma Santi Nasional dalam rangka Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 yang dipusatkan di Gedung Nusantara IV Senayan Jakarta, 10 April 2022.

Menurut Jokowi, ketika menjalankan Catur Brata Penyepian, umat Hindu diingatkan untuk kembali memuliakan kemanusiaan kita, diingatkan kepada ajaran luhur Tat Twam Asi (Aku adalah Kamu) yang mengajak umat Hindu di mana pun berada untuk menciptakan keharmonisan dalam kehidupan menolong orang lain dan menjaga alam dan menolong diri sendiri. Sebaliknya, menyakiti orang lain dan merusak alam adalah menyakiti dan merusak diri sendiri. Itulah artinya, umat Hindu bukan hanya diajak untuk memuliakan kemanusiaan tetapi juga menghormati dan menjaga alam yang menjadi sumber kehidupan kita. Menyemaikan kembali kepedulian alam dan lingkungan dengan merawat tanah dan memuliakan air dan menjaga udara sehingga bisa tetap menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi umat manusia. “Melalui peringatan Hari Suci Nyepi tahun ini, saya mengajak umat Hinu di seluruh tanah air untuk meningkatkan kesadaran dan aksi-aksi nyata untuk merawat lingkungan menjaga gunung, hutan, danau, dan sumber-sumber mata air, sawah dan samudra sebagai ujud rasa syukur dan bhakti kita kepada Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya” ajaknya.

Puncak dari Agama adalah Cinta Kasih

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, S.E, MBA sebelum memulai pidatonya tentang Empat Pilar Kebangsaan menyatakan, Dharma Santi Nasional merupakan ungkapan rasa syukur umat Hindu atas telah terselenggaranya seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi menyambut Tahun Baru Saka 1944. Menurut pria yang kerap disapa Bamsoet, Dharma Santi juga merupakan ajang simakrama (silaturahmi) untuk membangun kerukunan baik intern maupun antarumat beragama. Tema Dharma Santi Nasional tahun ini yakni “Aktualisasi Nilai-nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh” menurutnya sangat selaras dengan program pemerintah untuk membangun moderasi beragama dan pencanangan Tahun 2022 sebagai tahun Toleransi. Menurut Bamsoet, martabat kemanusiaan tercermin dari cara kita menghormati orang lain sebagaimana tertuang di dalam Sila kedua Pancasila.

Menuru Bamsoet, membangun moderasi beragama itu sangat penting karena didasari oleh beberapa pertimbangan : (1) Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dengan 17.504 pulau, 733 bahasa daerah, 1.340 suku; (2) Kerukunan antarumat beragama menjadi modal bagi persatuan dan kesatuan bangsa; (3) Untuk mencegah tindakan-tindakan intoleransi atas nama agama dan (4) Komunitas global di dunia telah mencanangkan pentingnya moderasi dan toleransi sehingga setiap Tanggal 16 September diperingati sebagai Hari Toleransi. “Moderasi Beragama sama sekali tidak bermaksud mengesampingkan nilai-nilai agama karena nilai agama telah menjadi bagian dari keseharian hidup umat beragama” ujarnya. Ia mengajak seluruh anak bangsa agar menerapkan ajaran agama untuk menebar cinta kasih, bukan kebencian. “Jangan percayai orang yang mengajarkan kebencian atas nama agama. Karena puncak dari agama adalah cinta kasih” tegasnya.

Ketua MPR RI ini mengaku prihatin dengan semakin tergerusnya nilai-nilai Pancasila. Ketidakhadiran negara dalam pembinaan mental ideologi bangsa (Pancasila, red) sudah berdampak cukup serius di kalangan anak bangsa. Hal itu terbukti dari merebaknya paham intoleransi di berbagai instansi. Data menunjukkan 63 % guru memiliki opini inteloran terhadap agama lain, 19, 4 % PNS tidak setuju Pancasila, 36,5 % Mahasiswa Kampus Islam setuju khilafah; Tujuh kampus besar terpapar ekstrimisme agama dan 3 % anggota TNI terpapar ekstremisme serta indeks kerukunan antarumat beragama yang sangat berfluktuasi. Berdasarkan data dan fakta tersebut, ia menambahkan, Presiden Jokowi telah setuju memasukkan kembali mata pelajaran Pancasila di setiap jenjang pendidikan mulai dari SD – PT selain terus memaksimalkan peran penting Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Ketua DPD RI, LaNyalla M. Mattaliti dalam ucapan selamat dan sambutannya secara virtual menyatakan, sejarah mencatat bahwa Hindu adalah agama yang selalu mengajarkan cinta kasih, kebaikan dan kedamaian. Hindu adalah agama yang berperan besar di dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT) dalam sambutannya menyatakan, tema Dharma Santi Nasional tahun ini sejalan dengan program pemerintah di dalam membangun moderasi bergama yang di dalam ajaran Hindu merupakan implementasi dari ajaran Tat Twam Asi. WBT menyitir kata mutiara R.A Kartini yang menyatakan : “Agama memang menjauhkan kita dari dosa, tetapi berapa banyak dosa yang telah kita perbuat atas nama agama”.

WBT mengajak umat Hindu untuk memberikan sumbangsih pemikiran, wacana dan aksi nyata dalam menjaga keharmonisan hidup beragama. Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mencanangkan Candi Prambanan sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu di Indonesia dan dunia.

Sementara itu Ketua Umum Pantia Dharma Santi Nasional, Brigjen TNI Putra Widiastawa memaparkan seluruh rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944. Menurutnya, perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944 diisi dengan 3 kegiatan besar yakni ritual (Tawur Agung Kesanga yang dipusatkan di Candi Prambanan), intelektual yakni dengan seminar dan penguatan maksa Catur Brata Penyepian pada 26 Maret 2022 dan Sosial yakni dengan donor darah dan pembagian sembako kepada anak-anak yatim piatu se Jabodetabek.

Bertabur Bintang dan Tokoh

Dharma Santi Nasional tampak sangat meriah karena bertabur bintang dan tokoh. Selain Ketua MPR RI dan Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen (Purn) Wisnu Bawa Tenaya (WBT), tampak hadir Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta, Anggota Komisi III DPR I Wayan Sudirta, Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, Koordinator Staf Khusus Presiden, AAGN Ari Dwipayana, Plt. Dirjen Bimas Hindu, Dr. Komang Sri Marheni, M.Si dan tokoh-tokoh dari berbagai agama selain Hindu.

Hadir pula unsur Pimpinan Sabha Pandita PHDI Pusat yakni Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Nabe Bang Buruan Manuaba, Sekretaris Dharma Adhyaksa Ida Pandita Agung Siliwangi Putra Manuaba, Ketua Sabha Walaka, I Ketut Puspa Adnyana, Sekretaris Sabha Walaka, Ketut Untung Yoga, Sekum Pengurus Harian PHDI Pusat, Ketut Budiasa, Sekum Panitia Dharma Santi Nasional, I Komang Koheri, S.E yang juga Anggota DPR RI Komisi VIII, Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM PHDI Pusat, I Wayan Jondra, anggota Sabha Walaka PHDI Pusat, Made Mandra dan sejumlah tokoh lainnya.

Sementara itu, Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR RI, Puan Maharani, Ketua DPD RI LaNyalla M. Mattaliti, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Polisi Sulistiyo Sigit Prabowo memberikan ucapan secara virtual. Dharma Santi yang baru pertama kali digelar di Gedung DPR RI dan live streaming ini menampilkan artis papan atas, Trie Utami dan Gitaris Dewa Bujana dan Bondres dari Banjar Ciangsana, Bogor.

Source: https://craddha.com/

Previous Serukan Persatuan, Dharma Santi Nasional PHDI Pusatkan di Gedung DPR

Sekretariat Pusat

Jalan Anggrek Neli Murni No.3, Kemanggisan, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta, 11480.

Senin – Jumat: 08:00 – 18:00

Didukung oleh

Ayo Berdana Punia

Tim IT PHDI Pusat © 2022. All Rights Reserved