Hari berganti hari, setiap musim menumbuhkan bunga-bunga baru. Pada suatu hari, para Pandawa meninggalkan Draupadi sendirian di Ashrama, dan pergi berburu dalam upaya untuk bisa memberi makan kaum Brahmana pengikut mereka. Saat itu melintas di dekat ashrama Pandawa, Raja Sindu, Jayadratha dengan busana sangat mewah, rencana untuk melangsungkan perkawinan di kerajaan Shalwa; banyak pangeran ikut […]
Di Bali kata majemuk Aja Wera tidak asing lagi. “Aja Wera” terdiri atas dua buah kata. “Aja” dan “Wera”. “Aja” kawi berarti “jangan” (Kamus Bahasa Bali I Wayan Simpen AB) dan (Kamus Bahasa Kawi Mardi Warsito). “Wera” berarti ribut, bahasa Balinya uyut, endeh (Kamus Bahasa Bali I Wayan Simpen AB), juga berarti “mabuk”, gila-gilaan (Kamus Bahasa Kawi Mardi Warsito). Jadi […]
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 Ayat (3):“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembel- aan negara”. Bela negara bukan hal yang baru lagi masyarakat Indonesia dewasa ini. Masyarakat Indonesia dari usia remaja hingga dewasa rasanya sudah banyak memahami bahwa pembelaan terhadap negara tercinta, Republik Indonesia telah dimulai sejak […]
Manajemen pada dasarnya sebagai suatu seni untuk mengelola atau mengarahkan orang lain agar dapat mencapai tujuan utama organisasi (main purpose of organization), meialui proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Sedangkan peran manajemen dapat diartikan sebagai tindakan atau kegiatan yang harus dilakukan oleh pimpinan […]
Ketika suatu urusan ‘diuras’ oleh orang lain, tentu saja suatu urusan akan menjadi lebih ringan bagi si pemilik urusan. Inilah yang disebut sebagai profesionalitas atau pekerjaan, swadharma atau swaguna. Hakikat kehadiran adalah saling melayani (sewa) dan perbuatan (karma). Orang lain, termasuk negara, perlahan-lahan menjadi tumpuan untuk menyelesaikan urusan atau pekerjaan sendiri. Kemudian, seorang pengurus memiliki sebutan berbeda-beda tergantung […]
Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia, begitu Bung Karno pernah berujar. Dalam berbagai pidatonya, Bung Karno kerap berseru, ”Beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan dengan mereka aku akan mengguncang dunia”. Ungkapan Bung […]
Kerja adalah wujud cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanaya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lain duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja penuh suka cita (Kahlil Gibran). Ngayah menjadi jiwa dalam tindakan keagamaan, kata yang anggun, santun “tiang ngayah” mendamaikan hati dan pikiran. Masihkan ngayah menjadi pundi […]
Melepas millennium kedua, Bali diguncang peristiwa hebat saat bom meledak di Kuta dan sekitarnya pada 2002, dan terguncang lagi tiga tahun kemudian. Cerita manisnya, peristiwa laknat itu segera teratasi. Pelakukanya dibui, bahkan sudah ada yang meregang nyawa dihukum mati. Yang tetap pahit, ingatan kolektif kita masih membekas, bagaimana orang Bali menanggapi kejadian maha mengerikan itu. […]
Mungkin semua orang akan sepakat jika dikatakan bahwa setiap anak yang lahir dalam keluarga merupakan harta yang terindah dan tak ternilai harganya. Anak-anak itu dapat diibaratkan bagaikan bejana-bejana suci yang tidak seorang pun di dunia ini mampu menakar secara material berapa nilai (harga) kehadiran seorang anak di tengah-tengah keluarga yang senantiasa berharap akan kehadiran rnereka. […]
Aywawere yang umumnya ditulis aywawera atau ajawera secara sederhana dapat diartikan ‘jangan diajarkan’ atau ‘jangan diumbar’. Ungkapan ini menunjukkan kearifan leluhur Jawa-Bali bahwa tidak semua aspek ajaran agama Hindu dapat disampaikan pada masyarakat. Orang-orang bijak terdahulu telah memiliki klasifikasi pengetahuan untuk menentukan mana ajaran yang dapat disebarluaskan pada masyarakat dan mana ajaran yang sepatutnya dirahasiakan. […]