Bertempat di Pura Kantor PHDI Pusat, di Jln. Anggrek Nelly Murni Blok A No 3 Slipi, Jakarta Barat, pada hari rabu kemarin (5/4/23), Panitia Dharma Santi Nasional 2023 melaksanakan matur Piuning guna memohon kelancaran dan kesuksesan untuk seluruh rangkaian acara Dharma santi Nasional 2023.
Acara persembahyangan bersama yang memang dijadikan tradisi bagi panitia Dharma Santi Nasional 2023, hal tersebut sering disebut “Atur Piuning”. Mungkin sebagian besar dari kita sudah mengenal istilah “Atur Piuning”, akan tetapi mungkin belum tahu maknanya. Secara etimologi matur piuning berasal dari bahasa Jawa Kuno dari kata Matur dan Piuning. Matur berarti menghadap, sedangkan Piuning yang artinya memberitahukan atau mengabarkan. Jadi secara arti kata matur piuning adalah menghadap untuk memberitahukan atau mengabarkan.
Ada pun makna dari pelaksanaan matur piuning adalah agar kegiatan yang dilaksanakan mendapatkan, kelancaran, keselamatan dan kesuksesan. Untuk itu, kita harus menghadap dan memberitahukan (matur piuning) kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa bahwa kita akan melaksanalan kegiatan. Matur piuning juga bermakna sebagai simbol akan dimulainya suatu acara, sebab dilaksanakan sebelum acara atau kegiatan dilaksanakan.
Acara ini, dilaksanakan dengan menghaturkan Upakara Pejati, banten soda dan canang sari di pelinggih pokok sebagai tanda Kesungguhan/Kemantapan Hati untuk Nangun Yasa Kerti menggelar Upacara Suci, kemudian dipimpin oleh seorang pemangku atau pinandita sebagai perantara pesan yang diharapkan oleh orang yang akan melakukan matur piuning kepada Tuhan.Pada kesempatan ini, Matur Piuning di Pura Kantor PHDI pusat, dipimpin oleh Jro Mangku Astono Chandra Dana, beliau adalah Koordinator Bidang Upakara dan Upacara dalam Kepanitiaan Dharma Santi Nasional 2023, dihadiri juga beberapa perwakilan dari kepanitiaan Dharma Santi Nasional 2023.